Atap mobil merupakan salah satu bagian pada mobil yang paling rentan terkena kerusakan akibat air. Untuk menjamin kenyamanan dan keamanan interior mobil, produsen mobil biasanya menerapkan perawatan khusus anti air pada kain atap. Diantaranya, dua metode perawatan yang paling umum adalah pelapisan PVC dan pelapisan PU.
PVC (polivinil klorida) adalah bahan pelapis yang umum digunakan dengan kinerja kedap air yang sangat baik. Dengan mengaplikasikan lapisan lapisan PVC pada permukaan kain, secara efektif dapat mencegah molekul air menembus ke dalam kain, sehingga mencegah atap menjadi basah, berjamur, dll. Lapisan PVC juga memiliki ketahanan aus dan ketahanan kimia yang baik, yang mana dapat memperpanjang masa pakai kain atap.
Lapisan PU (poliuretan) adalah metode perawatan kedap air yang umum lainnya. Dibandingkan dengan PVC, lapisan PU memiliki fleksibilitas yang lebih baik dan rasa yang lebih halus. Lapisan PU dapat membentuk lapisan pelindung yang seragam dan padat pada permukaan kain, secara efektif mencegah masuknya air dan debu. Pada saat yang sama, lapisan PU juga memiliki permeabilitas udara yang sangat baik, sehingga memungkinkan udara bersirkulasi di dalam mobil dan meningkatkan kenyamanan berkendara.
Selain proses pelapisan tradisional, beberapa mobil kelas atas juga menggunakan teknologi nano-waterproof untuk meningkatkan kinerja kedap air pada kain atap. Teknologi tahan air nano menggunakan bahan berukuran nano, seperti silikon dioksida dan titanium dioksida, untuk mengisi celah kecil di antara serat kain, sehingga membentuk "penghalang nano". Penghalang nano ini dapat secara efektif memblokir molekul air tanpa mempengaruhi kemampuan bernapas dan kelembutan kain.
Prinsip teknologi nano-tahan air adalah menggunakan adsorpsi fisik dan ikatan kimia antara bahan nano dan serat kain untuk membentuk lapisan nano super-hidrofobik pada permukaan serat. Ketika tetesan air jatuh pada kain yang diberi perlakuan nano-tahan air, tetesan tersebut akan membentuk bola yang hampir sempurna dan menggelinding dengan cepat tanpa menembus kain. "Efek teratai" ini membuat kain nano-tahan air menjadi sangat tahan air dan tahan noda.
Selain kinerja tahan air,
kain atap mobil juga harus memenuhi persyaratan kinerja lainnya, seperti ketahanan api, sifat antibakteri, dan insulasi suara. Untuk memenuhi persyaratan tersebut, produsen kain biasanya menambahkan berbagai bahan tambahan fungsional selama proses produksi kain, seperti penghambat api, bahan antibakteri, dan bahan insulasi suara. Bahan tambahan ini dapat memberikan fungsi khusus pada kain dan meningkatkan kinerja kain secara keseluruhan.
Kinerja kedap air dari kain atap mobil terutama dicapai melalui lapisan PVC, lapisan PU, dan teknologi nano-tahan air. Teknologi tersebut dapat membentuk lapisan pelindung atau nano-barrier pada permukaan kain, yang secara efektif menghalangi masuknya air dan polutan, sehingga menjamin kenyamanan dan keamanan interior mobil. Pada saat yang sama, produsen kain juga akan menambahkan berbagai aditif fungsional selama proses produksi untuk memenuhi persyaratan ketahanan api, antibakteri, insulasi suara, dan aspek lainnya. Dengan terus berkembangnya teknologi tekstil, kinerja kedap air dan sifat fungsional lainnya dari kain atap mobil akan semakin ditingkatkan di masa depan, sehingga memberikan pengalaman berkendara yang lebih nyaman, aman, dan berkualitas tinggi kepada konsumen.